Tanggal 20 Maret yang lalu, saya menjadi nara
sumber dalam acara talk show di Forum Keluarga Berkwalitas TVRI Manado bersama
keluarga Prof .DR. Frans G.Ijong. Beliau memberi pencerahan tentang bagaimana
cara mempertahankan keluarga dan mengelola keluarga dengan baik. Luar
biasa,…saya pun dapat tambahan ilmu keluarga dari pengalaman beliau 30 tahun
lebih mengelola keluarganya dengan sangat luar biasa. Semoga bisa menjadi
contoh keluarga lainnya. Disisi yang lain, kita diberi “hadiah” bahwa angka
perceraian suami-istri di beberapa propinsi di Indonesia termasuk tinggi.
Seperti di Sulawesi Utara, angka perceraian suami-istri mencapai 998 pasang di
tahun 2011. Diperkirakan setiap tahun akan semakin bertambah bila tidak ada
upaya-upaya positif untuk memperkecil angka perceraian suami-istri, seperti
program pencerahan keluarga.
Dalam setiap keluarga,
banyak problematika kehidupan yang bisa menjadi masalah serius. Kekurangan uang
atau kelebihan uang bisa menyebabkan goyahnya keluarga, mereka mudah bertengkar
dan akhirnya bercerai. Masalah kesehatan juga demikian. Akibat adanya gangguan
jumlah sperma suami, membuat istrinya tidak bisa hamil, akhirnya istrinya
memilih cerai. Kedudukan/jabatan juga bisa menjadi masalah. Seorang istri berkonsultasi
kepada saya dan mengeluhkan bahwa suaminya melakukan perselingkuhan dengan
sekretarisnya ketika ia telah menduduki jabatan penting di kantornya dan
akhirnya ia memilih cerai. Pendek kata, segudang persoalan kehidupan bisa
menjadi pemicu goyahnya ketahanan keluarga kita.
Lalu, bagaimana cara mengelola
keluarga agar memiliki kemampuan ketahanan keluarga yang baik? Untuk apa kita
memilih pasangan hidup dengan si A atau si B, keluarga seperti apakah yang akan
kita jalani, capaian seperti apa yang kita harapkan. Pendek kata, melakukan
pernikahan berarti siap menyelenggarakan suatu kegiatan yang memiliki
nilai-nilai kemuliaan, ada harapan, ada tujuan, ada pengabdian dan yang pasti
ada kehidupan yang harus di tata sedemikian rupa sehingga kehidupan itu sesuai
dengan harapan Sang Pencipta Manusia_Tuhannya manusia dan seisi alam.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula
berarti "ras" dan warga yang berarti "anggota".
Banyak ahli mendefinisikan keluarga dan saya (dr.Amir Zuhdi)
mendefinisikan Keluarga atau Rumah-tangga
sebagai unit terkecil dari suatu masyarakat yang memiliki tujuan tertentu.
Untuk mencapai tujuannya maka setiap keluarga harus menyelenggarakan kegiatan
keluarga yang meliputi kegiatan spiritual, mental, kesehatan fisik, sosial dan
keuangan. Menjalankan kelima kegiatan diatas secara seimbang akan
menyeimbangkan kehidupan dalam keluarga. Lima kegiatan keluarga ini merupakan
kegiatan umum yang pelaksanaannya dapat di eksplorasi menjadi lebih rinci lagi
dan dilakukan sesuai dengan peran masing-masing anggota keluarga. Suami-istri
adalah “Top Management” nya keluarga,
memiliki peran yang saling ketergantungan, saling melengkapi dan saling
memberikan kedamaian, cinta dan kasih-sayang. Suami adalah ayah dari anak-anak
dan suami dari istri memiliki peran sebagai Kepala Keluarga, pencari nafkah dan
bersama istri berperan sebagai pembimbing/pendidik, pelindung dan pemberi rasa
aman bagi keluarganya serta memiliki peran sosial sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya. Seorang Istri adalah ibu dari anak-anaknya dan istri dari
suaminya memiliki peran sebagai pengatur penyelenggaraan kegiatan dalam
keluarga, ia adalah “Bagian Keuangan dan
GA” (general affair) nya keluarga. Bersama Suami, ia berperan sebagai sebagai
pembimbing/pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman bagi keluarganya serta
memiliki peran sosial sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Sedangkan
anak-anak akan melaksanakan perannya sebagai sarana untuk melatih dirinya
sesuai tingkat perkembangannya (fisik, mental dan spiritual)
Untuk dapat menyelenggarakan
kegiatan keluarga yang lebih baik, kita harus memiliki ilmu keluarga. Untuk
itu, saya memperkenalkan sebuah model tata kelola keluarga emas, dengan nama
“The Amir Golden Home Model”, yang kami singkat dengan “The AGH Model”. Model
ini akan menuntun kita untuk menjalankan tata kelola keluarga yang lebih baik_menjadi
keluarga yang sangat baik/hebat (Golden Family). Terdiri dari 5 elemen inti
yang menempati posisi seperti bangunan rumah. Posisi pondasi ditempati elemen
yang bernama Nurani, tiangnya diisi oleh Prinsip-prinsip Ilahi,
atapnya di tutup dengan Cita-cita Surgawi, dalam rumahnya
diisi dengan upaya membangun Ketangguhan Insani dan pintunya
diisi dengan kemampuan Bersinergi dan Berkolaborasi dengan
lingkungan.
Dengan menjalankan model ini, saya
pribadi berharap bahwa para orangtua bisa menjadi Manajer Keluarga yang Hebat,
yang bisa menjalankan kegiatan keluarganya dengan penuh kebahagiaan dan
kesuksesasan sehingga ketahanan dan keharmonisan keluarga menjadi kuat, kokoh
dan tidah pernah roboh (bercerai). Keluarga yang hebat pasti dikelola oleh
pengelola yang hebat, ia adalah Manajer Keluarga Hebat.
Semoga Tuhan berkenan.
SMS (ceramah) :
0831 3117 6680
Email (konsultasi) :
dr.amir_zuhdi@yahoo.com
Twitter :@amirzuhdi
Facebook :
http://www.facebook.com/dr.amir.zuhdi
Postingan yg sangat informatif dok, patut di tauladani. oh ya dok hanya sebagai saran gimana kalau postingannya di tautkan dgn fb dan tweeter agar postingan yg berguna ini dapat terposting ke facebook secara otomatis demikian juga dengan tweeter. link rujukan yg dokter bisa tautkan http://www.beta.rssgraffiti.com.
BalasHapusUsulan yang luar biasa.....(jempol 1001) Bang Krisna...
BalasHapus